Kau hanya memandang di tengah laut
tenang dan sunyi
aku tahu kau lupa pada ombak
dekat dan membasahi kaki
sebab itu kau ku anggap pendusta alam
aku benci lakon layar mu
menari menyanyi berlagu
semua itu kau anggap mainan mu
wah! aku sungguh simpati
layar mu menjadi siulan mainan
tiada siapa ingin membeli tiket
jangan kau pinta petir memanah kau
bila kau kalah dalam pertarungan
membutuhkan alam untuk bawa kau pergi
meng aminkan sesuatu yang bukan kuasa mu
itulah cara mu...
cukup! semua itu...
menyeksakan mensesakkan nafas minda ku
kerna watak mu membuatkan
alam menyangka kucing yang kau bela
tidak mengenang jasa
lalu terbunuhlah sang kucing
di panah cemuhan alam...
Tolong... jangan kau tambah
luka yang sedia ada
kelak sakit yang bercambah
lali dan terlupa kau lah penyebabnya
lupa, lupa dan membiarkan darah
mengalir tanpa rasa...
0 comments:
Post a Comment